THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 25 November 2010

Perkembangan Kognitif Balita

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET

PEKEMBANGAN KOGNITIF BALITA




Kelas 2PA05

Niken Saraswati K. (14509981)

_____________________________________________________________

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BALITA

2. DASAR TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

3. PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA BALITA

BAB III KESIMPULAN

Daftar Pustaka

_____________________________________________________________________

BAB I PENDAHULUAN

Balita merupakan singkatan bawah lima tahun, salah satu periode usia manusia dengan rentang usia dua hingga lima tahun. Ada juga yang menyebut dengan periode usia prasekolah. Pada fase ini, anak berkembang dengan sangat pesat. Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan kuat. Karenanya, memberikan yang terbaik untuk anak adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu orang tua harus memahami tumbuh kembang tubuh dan otak anaknya, terutama pada masa balita. Balita mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion), seperti berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.
Balita tidak bertumbuh sepesat saat masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi mereka tetap merupakan prioritas utama. Di masa balita ini nutrisi memegang peranan penting dalam perkembangan seorang anak. Masa balita adalah masa transisi, terutama di usia 1-2 tahun, dimana seorang anak akan mulai makan makanan padat dan menerima rasa dan tekstur makanan yang baru. Di masa balita, anak Anda membutuhkan nutrisi dari berbagai sumber dan makanan.
Tergantung dari usia, besar tubuh dan tingkat aktivitas mereka, balita biasanya membutuhkan sekitar 1000 – 1400 kalori per hari. Di bawah ini adalah tabel untuk mengukur secara rata-rata jumlah makanan yang dibutuhkan balita per-hari. Tetapi Anda harus ingat bahwa setiap anak berbeda, dan jangan khawatir jika Anda tidak selalu persis mengikuti tabel ini setiap hari. Yang penting Anda terus berusaha untuk memberikan variasi nutrisi yang tepat setiap hari dalam makanan anak Anda.
Pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosakata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosakata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BALITA

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada usia tersebut, petumbuhan seorang anak sangatlah pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya.


2. DASAR TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Teori perkembangan kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangdan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan , yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam kontrukstivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:

  • Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
  • Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
  • Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
  • Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

3. PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA BALITA


Balita dapat dikategorikan dalam tingkat sensorimotor berdasarkan pendekatan teori Piaget. Pada usia dua belas hingga delapan belas bulan balita menunjukkan keingintahuan yang tinggi dan terus-menerus melakukan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil yang ditimbulkan pada masing-masing cara yang ia lakukan. Mereka secara aktif mengeksplorasi lingkungan mereka untuk mencari fakta-fakta baru tentang benda-benda disekitar mereka. Balita pada usia ini juga mencoba berbagai aktifitas baru dan menggunakan metode trial and error dalam memcahkan permasalahan yang mereka hadapi.

Pada usia delapan belas bulan hingga dua puluh empat bulan, balita telah mampu mempresentasikan kejadian-kejadian. Mereka tidak lagi tergantung pada metode trial and error untuk menyelesaikan permasalahan. pemikiran yang simbolis memungkinkan balita untuk mulai berpikir tentang cara serta apa yang akan akan terjadi bila mereka melakukan suatu hal. balita telah dapat menggunakan simbol, gesture dan kata-kata.

Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, menggambar menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu.

Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran.

Pada periode usia ini (balita) pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa obyek yang diaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat obyek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat persembunyian obyek sulap.

Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosa kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.


BAB III KESIMPULAN

Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.

Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribusi tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.

Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri .

Perkembangan anak pada masa ini adalah perkembangan yang paling cepat, karena itu para orang tua harus dapat memanfaatkan perkembangan dan mengoptimalkan perkembangan ini sebaik mungkin.

Wikipedia. 24 Oktober 2010. Perkembangan Kognitif Balita.http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif. 23 November 2010.

Muladi Wijaya, Awi. Sabtu, 6 Februari 2010 10:17.Tahapan Perkembangan Anak Balita (0-59 bulan) dan Anak Pra-Sekolah (60-72 bulan). http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:tahapan-perkembangan-anak-balita-0-59-bulan-dan-anak-pra-sekolah-60-72-bulan&catid=36:yang-perlu-anda-ketahui&Itemid=28. 15 November 2010.
Muaris, Hindah.Resep: Lauk Bergizi Untuk Anak Balita. Jakarta: Gramedia, 2006
Papalia, Diane E., Olds, S. W., Feldman, R. D. Human Development. New York : McGraw Hill, 2009.

Selasa, 16 November 2010

Perkembangan Psikologis Balita

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada usia tersebut, petumbuhan seorang anak sangatlah pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Balita dapat dikategorikan dalam tingkat sensorimotor berdasarkan pendekatan teori Piaget. Pada usia dua belas hingga delapan belas bulan balita menunjukkan keingintahuan yang tinggi dan terus-menerus melakukan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil yang ditimbulkan pada masing-masing cara yang ia lakukan. Mereka secara aktif mengeksplorasi lingkungan mereka untuk mencari fakta-fakta baru tentang benda-benda disekitar mereka. Balita pada usia ini juga mencoba berbagai aktifitas baru dan menggunakan metode trial and error dalam memcahkan permasalahan yang mereka hadapi.

Pada usia delapan belas bulan hingga dua puluh empat bulan, balita telah mampu mempresentasikan kejadian-kejadian. Mereka tidak lagi tergantung pada metode trial and error untuk menyelesaikan permasalahan. pemikiran yang simbolis memungkinkan balita untuk mulai berpikir tentang cara serta apa yang akan akan terjadi bila mereka melakukan suatu hal. balita telah dapat menggunakan simbol, gesture dan kata-kata.

Psikomotor

Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, menggambar menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu.


Aturan

Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran.

Kognitif

Pada periode usia ini (balita) pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa obyek yang diaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat obyek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat persembunyian obyek sulap.

Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosa kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.

contoh kalimat
  • Usia 24 bulan: "Haus, minum"
    Usia 36 bulan:"Aku haus minta minum"

Sosial dan individu

Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.

Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri.

Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribusi tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.

Perkembangan anak pada masa ini adalah perkembangan yang paling cepat, karena itu para orang tua harus dapat memanfaatkan perkembangan dan mengoptimalkan perkembangan ini sebaik mungkin.



Muladi Wijaya, Awi. Sabtu, 6 Februari 2010 10:17.Tahapan Perkembangan Anak Balita (0-59 bulan) dan Anak Pra-Sekolah (60-72 bulan). http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:tahapan-perkembangan-anak-balita-0-59-bulan-dan-anak-pra-sekolah-60-72-bulan&catid=36:yang-perlu-anda-ketahui&Itemid=28. 15 November 2010.
Muaris, Hindah.Resep: Lauk Bergizi Untuk Anak Balita. Jakarta: Gramedia, 2006
Papalia, Diane E., Olds, S. W., Feldman, R. D. Human Development. New York : McGraw Hill, 2009.

Rabu, 10 November 2010

Motivasi

Pengertian Motivasi

Perkataan motivasi berpangkal dari kata motiv, yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau dapat juga dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai tujuan

Motivasi merupakan tenaga dari dalam diri individu atau manusia yang mendorongnya untuk bertindak, serta proses yang berlangsung dalam diri seseorang untuk bertindak. Motivasi menyangkut reaksi berantai yaitu dimulai dari keinginan yang dirasakan, lalu timbul keinginan atau sasaran yang hendak dicapai, kemudian menyebabkan usaha untuk mencapai tujuan yang berakhir dengan pemuasan

Jenis Motivasi

Jadi memotivasi orang lain, bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu: pertama, motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, anak-istrinya akan menderita.

Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

Menurut Sardiman (2005:89-91), motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif–motif (daya penggerak) yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.

b. Motivasi Ekstrinsik

Dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Mc Clelland dalam Amirullah (2002:154-155) mengemukakan tiga kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan prestasi (need for achievement), kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power). Orang dengan kebutuhan yang tinggi cenderung suka bertanggung jawab untuk memecahkan berbagai macam persoalan, mereka cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit untuk mereka sendiri dan mengambil resiko yang sudah diperhitungkan untuk mencapai sasaran tersebut.

Lebih lanjut Mc Clelland dalam Handoko (1983:256) mengemukakan bahwa orang-orang yang berorientasi prestasi mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan, yaitu :

1. Menyukai pengambilan resiko yang layak (moderat) sebagai fungsi keterampilan, bukan kesempatan ; menyukai suatu tantangan ; dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai.

2. Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan.

3. Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakannya.

4. Mempunyai keterampilan dalam perencanaan jangka panjang dan mempunayi kemampuan-kemampuan organisasional.

Menurut Maslow dalam Darsono (2000:101-102) mengemukakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :

1) Kebutuhan jasmaniah, seperti : makan, minum, istirahat, seksual dan sebagainya.

2) Kebutuhan keamanan (rasa aman), seperti : ingin sehat, ingin terhindar dari bahaya, ingin menghilangkan kecemasan dan lain-lain.

3) Kebutuhan untuk memiliki dan dicintai, seperti : ingin berteman, ingin berkeluarga, ingin masuk dalam suatu kelompok dan lain – lain.

4) Kebutuhan akan penghargaan diri (harga diri), seperti : ingin dihargai, dipercaya, dihormati oleh orang lain dan lain-lain.

5) Kebutuhan untuk aktualisasi diri, seperti : keinginan untuk mengembangkan potensi diri, bakat dan keterampilan, keinginan berprestasi, keinginan mencapai cita-cita dan sebagainya.

6) Kebutuhan untuk tahu dan mengerti, seperti : mencari ilmu atau menempuh pendidikan setinggi-tingginya yang didorong rasa ingin tahu.

7) Kebutuhan estetis, yaitu kebutuhan untuk mengungkapkan rasa seni dan keindahan.

Sedang menurut Morgan dalam Sardiman (2005:78-80) mengemukakan bahwa manusia memiliki berbagai kebutuhan, yaitu :

1) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas

2) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain

3) Kebutuhan untuk mencapai hasil atau cita-cita

4) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan

Tujuan Motivasi

Motivasi sangat penting artinya bagi parusahaan, karena motivasi merupakan bagian dari kegiatan perusahaan dalam proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan manusia dalam bekerja. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan seorang pegawai harus memiliki motivasi sehingga dapat memberikan dorongan agar pegawai dapat bekerja dengan giat dan dapat memuaskan kepuasan kerja.

Adapun tujuan dan manfaat dari motivasi menurut Dr. Sowatno (2001:147), diantaranya sebagai berikut :

Mendorong gairah dan semangat kerja

Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai

Meningkatkan produktifitas kerja pegawai

Mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan

Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai

Mengefektifan pengadaan pegawai

Menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik

Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai

Meningkatkan kesejahteraan pegawai

Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya

Menigkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku, dan sebagainya.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa setiap manusia mempunyai keinginan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Kebutuhan itu berasal dari diri sendiri yang menuntut untuk dipenuhi. Keinginan seseorang untuk dapat memenuhi semua kebutuhannya tersebut dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu yang mengarah pada pencapaian pemenuhan kebutuhan. Hal ini dapat menimbulkan motivasi pada diri seseorang guna membekali diri dengan hal hal yang diperlukan dalam mencapai tujuannya tersebut.

Selasa, 02 November 2010

Hehehehehe




heheheheheh. melihat foto-foto ini pasti anda bingung, sebenarnya foto apakah ini. Ini adalah foto-foto bintang! Ta-da! ;D. gak jelas memang, maafkan saya....wkwkwkwkwkwk. memang foto ini hanya menggunakan kamera digital biasa (Olympus IR-300) dengan mode fireworks, jadilah foto langit malam yang seperti ini. Sebenarnya yang ingin saya foto adalah bintang yang berbentuk seperti bintang...eerrrr begini maksud saya, ada satu cahaya terang ditengah dengan cahaya yang lebih redup mengelilinginya. Bintang itu adalah satu-satunya bintang yang dapat saya lihat senin malam kemarin. Cantik sekali pokoknya. Setelah difoto ternyata yang muncul seperti ini, bagaimana lagi (dengan kamera seadanya), saat saya lihat dilayar kamera agak kecewa juga, karena memang gambarnya hanya terlihat layar hitam, tetapi setelah di upload ke laptop, saya jadi bisa melihat garis-garis cahaya ini. saya jadi kembali bersemangat!! Imajinasi saya yang liar membayangkan garis-garis ini sebagai naga yang sedang melintasi langit malam. Terbang kesana kemari, bermain diantara awan. hahahahahahaha


Kamis, 28 Oktober 2010

Keindahan Alam Indonesia


Foto ini diambil saat saya pergi berlibur bersama keluarga saya. Saat itu kami sedang menunggu kesiapan kapal yang akan membawa kami kembali ke pulau Jawa. Suasana sekitar saat matahari tenggelam benar-benar terlihat cantik. Berbagai semburat warna yang terpancar dari matahari yang mulai tenggelam. Orang-orang berbicara dengan sangat tenang, seakan-akan tidak ada satu orangpun yang ingin merusak suasana. Liburan yang tidak direncanakan itu menjadi salah satu liburan terbaik yang pernah saya alami.

Kamis, 21 Oktober 2010

Bipolar Disorder

Bipolar disorder atau yang disebut juga penyimpangan manis depresif adalah suatu peyimpangan pada afektif seseorang, yang ditandai dengan 'episode' peningkatan mood yang signifikan secara tiba-tiba (mania), hal ini yang disertai dengan 'epidode' penurunan mood yang juga sangat signifikan (depresif). Bila anda merasakan hal yang disebutkan diatas, bisa jadi anda adalah penderita manis depresif, eitz tapi jangan langsung menyimpulkan dulu. hwehhe
Penderita manis depresi mengalami episode-episode tersebut secara bergantian biasanya episode-episode tersebut dipisahkan oleh periode dimana seseorang merasa normal (normal moods) , tetapi dibeberapa penderita keadaan mania dan depresif silih berganti secara cepat, hal ini disebut rapid cycling. Penderita yang mengalami manis depresif ekstrim dapat mengalami apa yang disebut dengan delusi dan halusinasi.

Jumat, 01 Oktober 2010

Safe Toilet Syndrome

Safe toilet syndrome/parcopresis adalah kelainan psikologis dimana seseorang tidak dapat buang air besar/kecil di kamar mandi yang asing baginya (:D). Penyebabnya bermacam-macam, ada yang takut menggunakan toilet umum karena takut akan kuman yang ada di dudukan toilet, ada juga yang merasa tidak nyaman karena keberadaan orang asing disekitar toilet tersebut, yang jelas orang tersebut menjadi tidak nyaman dan akhirnya (biasanya) tidak jadi buang air di toilet umum dan lebih memilih untuk menunggu sampai dirumah...yang akhirnya malah menyebabkan konstipasi.
Kedengarannya sepele sekali ya,, tapi saya pernah membaca kasus yang ekstrim dimana ada orang yang sampai-sampai berhenti dari pekerjaannya karena tidak tahan, ada juga yang akhirnya malah membatalkan perjalanan liburan mereka karena hal ini. Untuk mengatasi sindrom ini ada bermacam-macam, tergantung kita saja. Ada yang melapisi dudukan toilet dengan tissue, ada yang menyemprotkannya dengan pembersih, ada juga yang memakai earphone agar suara-suara disekitar toilet umum tidak terdengar.
Bila anda lebih memilih untuk menunggu sampai pulang kerumah, baiknya anda banyak-banyak makan makanan yang berserat agar konstipasi tidak mengganggu kesehatan kita. Saya sendiri menderita sindrom ini, biasanya saya mencari toilet yg memiliki keran air yang bisa saya hidupkan agar suaranya terdengar diluar (:D)...Hahahaha!

Cauvade Syndrome

Saya pernah membaca salah satu artikel di Yahoo! tentang salah satu selebritis kita yang ngidam dan sering menangis saat istrinya sedang mengandung, ternyata ini adalah sindrom yg bernama Cauvade Syndrome.

Sindrom ini di sebut juga kehamilan simpatetik. Hal ini terjadi bila suami atau partner seorang ibu yang sedang mengandung mengalami beberapa gejala serta perilaku yang sama dengan si ibu. Berikut adalah hal-hal yang sering terjadi, peningkatan berat badan, perubahan level hormon, mual-mual pada pagi hari, dan terganggunya pola tidur. Pada kasus-kasus yang lebih ekstrim, yang terjadi termasuk sakit pada saat melahirkan, postnatal depression, dan mimisan. Rasa sakit pada saat melahirkan yang dialami oleh sang ayah, secara umum disebut dengan sympathy pain.

Penyebab sindrom ini masih menjadi perdebatan di komunitas kesehatan. beberapa percaya bahwa penyebabnya adalah kondisi psychosomatic, sementara yang lain percaya sindrom ini disebabkan oleh kondisi biologis seseorang.

Kata "couvade" sendiri berasal dari bahasa perancis (berasal dari kata couver yang berarti "beranak, menetas" ); penggunaannya di masa modern berasal dari sebuah kesalahpahaman pada idiom awal faire la couvade, yang berarti "diam tanpa melakukan apa-apa". pada awalnya hal ini merujuk pada orang-orang basque pada jaman Medieval dimana sang ayah, saat atau segera setelah kelahiran terjadi, diistirahatkan dengan keluhan rasa sakit yang lazim pada proses melahirkan dan setelahnya diberikan perawatan yang lazimnya dipraktekkan pada wanita yang sedang mengandung ataupun setelah kelahiran.

Sindrom Couvade telah dilaporkan oleh para penjelajah sepanjang sejarah, termasuk geografer Yunani, Strabo dan sang Marco Polo sendiri. Sindrom ini telah diamati serta dipelajari oleh para antropologis modern. sindrom ini sering diketemukan pada masyarakat tribal. Sindrom ini juga sering ditemukan pada masyarakat dengan peranan wanita yang lebih dominan.
Diterjemahkan dari wikipedia

hmm,, pasti menarik sekali ya kalau melihat para bapak-bapak mual setiap mencium aroma masakan yang terlalu kuat, ngidam, ataupun mengalami mual pada pagi hari...hehehe.