THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 16 November 2010

Perkembangan Psikologis Balita

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada usia tersebut, petumbuhan seorang anak sangatlah pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Balita dapat dikategorikan dalam tingkat sensorimotor berdasarkan pendekatan teori Piaget. Pada usia dua belas hingga delapan belas bulan balita menunjukkan keingintahuan yang tinggi dan terus-menerus melakukan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil yang ditimbulkan pada masing-masing cara yang ia lakukan. Mereka secara aktif mengeksplorasi lingkungan mereka untuk mencari fakta-fakta baru tentang benda-benda disekitar mereka. Balita pada usia ini juga mencoba berbagai aktifitas baru dan menggunakan metode trial and error dalam memcahkan permasalahan yang mereka hadapi.

Pada usia delapan belas bulan hingga dua puluh empat bulan, balita telah mampu mempresentasikan kejadian-kejadian. Mereka tidak lagi tergantung pada metode trial and error untuk menyelesaikan permasalahan. pemikiran yang simbolis memungkinkan balita untuk mulai berpikir tentang cara serta apa yang akan akan terjadi bila mereka melakukan suatu hal. balita telah dapat menggunakan simbol, gesture dan kata-kata.

Psikomotor

Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, menggambar menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu.


Aturan

Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran.

Kognitif

Pada periode usia ini (balita) pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa obyek yang diaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat obyek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat persembunyian obyek sulap.

Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosa kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.

contoh kalimat
  • Usia 24 bulan: "Haus, minum"
    Usia 36 bulan:"Aku haus minta minum"

Sosial dan individu

Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.

Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri.

Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribusi tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.

Perkembangan anak pada masa ini adalah perkembangan yang paling cepat, karena itu para orang tua harus dapat memanfaatkan perkembangan dan mengoptimalkan perkembangan ini sebaik mungkin.



Muladi Wijaya, Awi. Sabtu, 6 Februari 2010 10:17.Tahapan Perkembangan Anak Balita (0-59 bulan) dan Anak Pra-Sekolah (60-72 bulan). http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:tahapan-perkembangan-anak-balita-0-59-bulan-dan-anak-pra-sekolah-60-72-bulan&catid=36:yang-perlu-anda-ketahui&Itemid=28. 15 November 2010.
Muaris, Hindah.Resep: Lauk Bergizi Untuk Anak Balita. Jakarta: Gramedia, 2006
Papalia, Diane E., Olds, S. W., Feldman, R. D. Human Development. New York : McGraw Hill, 2009.

0 komentar: