THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 25 November 2010

Perkembangan Kognitif Balita

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET

PEKEMBANGAN KOGNITIF BALITA




Kelas 2PA05

Niken Saraswati K. (14509981)

_____________________________________________________________

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BALITA

2. DASAR TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

3. PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA BALITA

BAB III KESIMPULAN

Daftar Pustaka

_____________________________________________________________________

BAB I PENDAHULUAN

Balita merupakan singkatan bawah lima tahun, salah satu periode usia manusia dengan rentang usia dua hingga lima tahun. Ada juga yang menyebut dengan periode usia prasekolah. Pada fase ini, anak berkembang dengan sangat pesat. Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan kuat. Karenanya, memberikan yang terbaik untuk anak adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu orang tua harus memahami tumbuh kembang tubuh dan otak anaknya, terutama pada masa balita. Balita mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion), seperti berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.
Balita tidak bertumbuh sepesat saat masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi mereka tetap merupakan prioritas utama. Di masa balita ini nutrisi memegang peranan penting dalam perkembangan seorang anak. Masa balita adalah masa transisi, terutama di usia 1-2 tahun, dimana seorang anak akan mulai makan makanan padat dan menerima rasa dan tekstur makanan yang baru. Di masa balita, anak Anda membutuhkan nutrisi dari berbagai sumber dan makanan.
Tergantung dari usia, besar tubuh dan tingkat aktivitas mereka, balita biasanya membutuhkan sekitar 1000 – 1400 kalori per hari. Di bawah ini adalah tabel untuk mengukur secara rata-rata jumlah makanan yang dibutuhkan balita per-hari. Tetapi Anda harus ingat bahwa setiap anak berbeda, dan jangan khawatir jika Anda tidak selalu persis mengikuti tabel ini setiap hari. Yang penting Anda terus berusaha untuk memberikan variasi nutrisi yang tepat setiap hari dalam makanan anak Anda.
Pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosakata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosakata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BALITA

Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada usia tersebut, petumbuhan seorang anak sangatlah pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya.


2. DASAR TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Teori perkembangan kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangdan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan , yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam kontrukstivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:

  • Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
  • Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
  • Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
  • Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

3. PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA BALITA


Balita dapat dikategorikan dalam tingkat sensorimotor berdasarkan pendekatan teori Piaget. Pada usia dua belas hingga delapan belas bulan balita menunjukkan keingintahuan yang tinggi dan terus-menerus melakukan berbagai percobaan untuk mengetahui hasil yang ditimbulkan pada masing-masing cara yang ia lakukan. Mereka secara aktif mengeksplorasi lingkungan mereka untuk mencari fakta-fakta baru tentang benda-benda disekitar mereka. Balita pada usia ini juga mencoba berbagai aktifitas baru dan menggunakan metode trial and error dalam memcahkan permasalahan yang mereka hadapi.

Pada usia delapan belas bulan hingga dua puluh empat bulan, balita telah mampu mempresentasikan kejadian-kejadian. Mereka tidak lagi tergantung pada metode trial and error untuk menyelesaikan permasalahan. pemikiran yang simbolis memungkinkan balita untuk mulai berpikir tentang cara serta apa yang akan akan terjadi bila mereka melakukan suatu hal. balita telah dapat menggunakan simbol, gesture dan kata-kata.

Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, menggambar menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu.

Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran.

Pada periode usia ini (balita) pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa obyek yang diaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat obyek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat persembunyian obyek sulap.

Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosa kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.


BAB III KESIMPULAN

Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.

Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribusi tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.

Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri .

Perkembangan anak pada masa ini adalah perkembangan yang paling cepat, karena itu para orang tua harus dapat memanfaatkan perkembangan dan mengoptimalkan perkembangan ini sebaik mungkin.

Wikipedia. 24 Oktober 2010. Perkembangan Kognitif Balita.http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif. 23 November 2010.

Muladi Wijaya, Awi. Sabtu, 6 Februari 2010 10:17.Tahapan Perkembangan Anak Balita (0-59 bulan) dan Anak Pra-Sekolah (60-72 bulan). http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:tahapan-perkembangan-anak-balita-0-59-bulan-dan-anak-pra-sekolah-60-72-bulan&catid=36:yang-perlu-anda-ketahui&Itemid=28. 15 November 2010.
Muaris, Hindah.Resep: Lauk Bergizi Untuk Anak Balita. Jakarta: Gramedia, 2006
Papalia, Diane E., Olds, S. W., Feldman, R. D. Human Development. New York : McGraw Hill, 2009.

0 komentar: